Thursday, April 12, 2007
Memilih Tempat Pengamatan Langit Malam
1. Sejauh mungkin dari pusat keramaian
Pusat keramaian seperti halnya sebuah kota atau pun perumahan dapat diartikan sebagai pusat polusi cahaya berada. Polusi cahaya ini tak hanya membuat pemandangan langit malam terganggu tapi juga membuat mata Anda tidak dapat menangkap cahaya-cahaya yang lebih redup. Sebagai contoh, di Jakarta Pusat yang terang benderang tak akan Anda temukan objek seperti Nebula Orion, tapi cobalah pergi ke pedalaman Kalimantan maka tak hanya Nebula Orion tapi juga keseluruhan Bima Sakti.
2. Semakin tinggi semakin baik
Pengamatan yang baik biasanya terjadi di tempat yang tinggi seperti halnya gunung. Bukan karena dinginnya tempat ini menjadi tempat yang baik melainkan karena lebih sedikitnya kelembaban di daerah itu. Lebih sedikit kelembaban berarti lebih sedikit uap air yang dapat menghalangi pandangan. Biasanya uap-uap air akan cenderung lebih terkonsentrasi di daerah rendah karena uap air ini memiliki massa jenis yang lebih tinggi dari udara kering. Hindari juga tempat seperti lembah karena tempat ini akan berfungsi seperti kolam uap air raksasa.
3. Semakin kering semakin baik
Seorang teman mengatakan dapat melihat bintang sedemikian banyak di sekitar kota Jerusalem di Timur Tengah. Meskipun Jerusalem adalah pusat kota yang cukup terang, namun karena keringnya Timur Tengah, cahaya-cahaya kota ini tidak tertangkap oleh adanya uap air dan tidak terhalangi oleh uap air. Tak hanya uap air, tapi juga awan akan lebih sedikit muncul di tempat-tempat yang kering. Tentunya Anda tak harus ke Jerusalem untuk menikmati gersangnya alam jika tinggal di Indonesia, daerah timur Indonesia cukup untuk dapat membuat Anda melihat langit malam lebih jelas.
4. Pertimbangkan akses ke fasilitas umum
Fasilitas umum yang dimaksud antara lain seperti halnya jalan, tempat ibadah, sarana komunikasi, dll. Maksudnya adalah memberikan kenyamanan kepada peserta.
5. Pertimbangkan keamanannya
Tentunya semua ingin kegiatan berlangsung dengan baik bukan? Pertimbangkanlah keamanan tempat pengamatan. Akan lebih baik jika ada layanan keamanan selain daripada tempatnya sendiri yang memang aman.
Demikian semoga membantu
-Adi Nugroho-
Tips untuk AstroCamp atau StarParty
1. Siapkan baju hangat yang praktis
Yang namanya kegiatan pengamatan semacam AstroCamp biasa terjadi pada malam hari. Sekalipun dilakukan di daerah tropis seperti Indonesia, yang namanya malam hari tetaplah dingin dan ini membuat panas tubuh Anda terbuang keluar. Karenanya siapkanlah baju hangat seperti halnya sweater atau jaket. Selimut atau pun sarung dapat juga digunakan, hanya saja agak kurang praktis.
2. Siapkan peralatan yang memadai
Minimal Anda perlu bawa diri (tentunya). Sebagai penerangan, bawalah senter yang ditutupi kertas/plastik merah agar intensitas cahayanya berkurang. Fasilitas lain biasanya sudah disediakan oleh pihak penyelenggara tapi tidak ada salahnya Anda bawa sendiri peta bintang, binokuler, atau teleskop. Jangan lupa untuk menjaganya karena tidak semua orang dalam AstroCamp atau StarParty Anda kenal baik.
3. Siapkan makanan & minuman yang cukup
Sebaiknya Anda sudah makan sebelum memulai kegiatan ini. Sebagai pengganjal lapar di kala malam, sediakan pula cemilan yang memadai. Sediakan pula minuman dan sebaiknya jika ada minuman hangat semacam susu, teh atau kopi. Sangat disarankan untuk minum susu karena kegiatan ini cukup menguras tenaga dan nutrisi tubuh Anda. Hindarkan merokok karena akan menguras oksigen yang menyebabkan Anda menderita kelelahan yang amat sangat pada hari berikutnya.
4. Siapkan dokumentasi
Dokumentasi ini bukan berarti foto atau video, melainkan lebih berupa catatan-catatan tentang pengamatan dalam kegiatan ini. Hal ini akan melatih jiwa keilmiahan Anda.
Semoga bermanfaat!
-Adi Nugroho-